Menyelami Keunikan Sambal Seruit Khas Lampung

Menyelami Keunikan Sambal Seruit Khas Lampung
Foto Sambel Seruit / Foto Ist

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Provinsi Lampung menyimpan sajian khas yang wajib dicicipi, yaitu sambal seruit. Lebih dari sekadar pelengkap, sambal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya masyarakat Lampung yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Cita rasanya yang pedas, segar, serta keasaman alami menjadikannya pasangan sempurna untuk hidangan ikan bakar khas daerah ini.

Seruit: Simbol Kebersamaan dan Tradisi

Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Tengah, seruit adalah makanan khas yang sering disajikan saat perayaan dan hajatan keluarga. Bagi masyarakat Pepadun, seruit merupakan sajian sehari-hari. Makanan ini terbuat dari ikan bakar yang dicampurkan dengan sambal terasi, tempoyak (hasil fermentasi durian), lalapan, dan buah mangga kweni muda.

Keberadaan sambal seruit tidak lepas dari tradisi gotong royong dan kebersamaan. Dalam bahasa Lampung, 'nyeruit' merujuk pada ajakan untuk makan bersama, mencerminkan nilai-nilai persaudaraan dalam komunitas. Tradisi ini menjadi penting, terutama dalam acara-acara seperti pernikahan dan upacara adat, di mana nyeruit dianggap sebagai simbol kedekatan antarindividu.

Mengapa Harus Mencoba Sambal Seruit?

Sambal seruit bukan hanya sekadar olahan sambal biasa. Berikut beberapa keunikan yang membuatnya istimewa:

1. Perubahan Bahan Utama: Awalnya, seruit merupakan sajian sederhana. Kini, sayuran yang dulu menjadi bahan utama telah bergeser menjadi lalapan pelengkap. Petai, jengkol, dan timun menjadi favorit yang tetap menjaga esensi kebersamaan saat menikmati hidangan.

2. Keberadaan Tempoyak: Salah satu keistimewaan sambal seruit terletak pada tempoyak, bahan khas yang memberikan cita rasa asam yang nikmat. Tempoyak terbuat dari durian matang yang difermentasi, menciptakan rasa unik yang tidak dapat ditiru.

3. Hidangan Upacara Adat: Sambal seruit sering disajikan secara kolektif dalam momen penting, terutama dalam upacara adat suku Saibatin dan Pepadun. Dalam budaya ini, sambal seruit menjadi bagian penting dari makanan sehari-hari, biasanya dinikmati dengan nasi putih dan potongan ayam bakar yang sudah dibumbui.

Sambal seruit bisa dinikmati bersama aneka lalapan, seperti daun kemangi, mentimun, dan terong bakar, menjadikannya hidangan yang kaya rasa dan tekstur.

Kesimpulan

Mencicipi sambal seruit bukan hanya tentang menikmati rasa, tetapi juga merasakan kebersamaan dan tradisi yang terkandung di dalamnya. Memang, sambal ini lebih nikmat saat disantap bersama, karena membentuk momen yang tak terlupakan. 

Jadi, apakah Anda sudah siap untuk merasakan keunikan sambal seruit, sajian ikonik dari Lampung? (*)