Potensi Desa, Kunci Sukses Pembangunan Sukamulya
Redaksi
LAMPUNGKU.ID, BANTEN Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Anggaran 2025-2026 Kecamatan Sukamulya telah sukses digelar di Aula GSG Kecamatan pada Selasa (21/12025).
Acara yang mengangkat tema "Penguatan Pondasi Transformasi Sosial, Ekonomi, Tata Kelola Pemerintahan, Infrastruktur dan Ekologi" ini dihadiri oleh Camat Sukamulya, H. Asep Nurman Jaenudin, unsur Muspika, para Kepala Desa se-Kecamatan Sukamulya, dan anggota DPRD Kabupaten Tangerang.
Fokus utama Musrenbang kali ini adalah penggalian potensi desa sebagai kunci pembangunan.
Mahfudz Fudianto, anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi Golkar (yang akrab disapa Kang Bimo), menekankan pentingnya setiap desa mengidentifikasi dan mengembangkan potensi unggulannya.
"Potensi desa harus menjadi program unggulan agar bisa berkembang," tegasnya.
Ia mencontohkan, desa dengan potensi pertanian yang kuat perlu mendapat dukungan penuh untuk meningkatkan produktivitasnya, sementara desa dengan potensi wisata perlu mengembangkan infrastruktur dan promosi agar lebih dikenal.
Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pun disarankan untuk mengoptimalkan potensi tersebut dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Hal senada disampaikan Hamdani SM, Kepala Desa Buniayu. Ia berharap para anggota Dewan Dapil 2 Kabupaten Tangerang dapat mengawal aspirasi masyarakat yang telah disampaikan dalam Musrenbang.
Ia juga menekankan pentingnya anggota dewan menjalankan fungsi representasinya dengan fokus pada kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau golongan.
Menanggapi hal tersebut, Kang Bimo menyatakan terima kasih atas masukan dan kritik yang disampaikan masyarakat.
Ia menegaskan komitmennya untuk fokus pada kepentingan masyarakat dan menjadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi dan perbaikan ke depan.
"Prinsip saya, tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan," ujarnya.
Musrenbang RKPD 2025-2026 Kecamatan Sukamulya menjadi momentum penting dalam pembangunan berkelanjutan, dengan potensi desa sebagai landasan utamanya.(*)
