Pengecer Pupuk di Jojog Ngaku Diperas Oknum LSM: Dimintai Duit Sewa Kantor Usai Diinterogasi Bak Penyidik
LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Praktik dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kembali mencuat, kali ini menimpa seorang pengecer pupuk di Desa Jojog, Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur. Mayudi, nama pengecer tersebut, mengaku menjadi korban intimidasi dan permintaan sejumlah uang dengan modus yang dinilai janggal.
Maiyudi menceritakan kronologi kejadian yang membuatnya kebingungan. Ia awalnya dipanggil oleh sejumlah oknum yang mengaku dari LSM di Lampung Timur ke kantor mereka. "Alih-alih melakukan tugas sebagai kontrol sosial masyarakat, mereka malah memanggil pengecer pupuk seperti saya ke kantor mereka," ungkap Maiyudi dengan nada heran. Selasa, (2/12/2025).
Setibanya di kantor LSM tersebut, Maiyudi mengaku diperlakukan layaknya seorang tersangka yang tengah diinterogasi. "Sesampai di tempat mereka (kantor LSM), mereka menginterogasi seperti penyidik dan bertanya layaknya petugas kepolisian," tuturnya.
Ia merasa tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan, seolah-olah dirinya telah melakukan pelanggaran berat.
Namun, kejanggalan terbesar muncul di akhir sesi interogasi. "Tapi ujung-ujungnya, mereka meminta duit untuk membantu sewa kantor," beber Maiyudi, menunjukkan ekspresi tidak percaya.
Permintaan uang tersebut membuatnya sangat kaget dan bingung, mengingat tidak ada kejelasan mengenai "pelanggaran" yang ia dituduhkan.
Lebih lanjut, Mayudi menambahkan bahwa oknum LSM tersebut juga terkesan memojokkannya tanpa bukti konkret.
"Lebih parahnya lagi, mereka seolah-olah saya melanggar hukum atau aturan. Begitu saya tanya di mana kalau ada penyimpangan, mereka berkata 'katanya'," jelas Mayudi, menirukan jawaban yang tidak berdasar.
Maiyudi mempertanyakan motif dan etika oknum LSM tersebut. "Saya bingung, setelah saya diinterogasi, mereka mengatakan minta bantuan untuk sewa kantor.
Ini yang aneh," keluhnya. Ia berharap praktik semacam ini tidak terjadi lagi dan fungsi LSM kembali pada tujuan mulianya. "Apakah kerja LSM di Lampung Timur seperti ini?
Seharusnya mereka memberikan masukan atau arahan yang baik kepada kami, bukan seperti penyidik polisi memanggil ujung-ujungnya minta duit," tegas Mayudi, berharap ada perhatian dari pihak berwenang atas dugaan tindakan pemerasan ini.(*)



