Gus Ipul Imbau Warga NU Tenang di Tengah Isu Pengunduran Diri Gus Yahya, Jangan Terpancing Berita Menyesatkan
Redaksi
LAMPUNGKU.ID, JAKARTA Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, buka suara terkait kabar beredarnya risalah rapat harian Syuriyah yang berisi permintaan agar Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundurkan diri.
Menanggapi isu yang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan Nahdliyin, Gus Ipul mengakui adanya dinamika internal di tubuh organisasi.
Namun, ia mengimbau seluruh warga NU untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman," tegas Gus Ipul, di Jakarta, Jumat (21/11/2025).
Seperti di kutip dari Antara, Gus Ipul juga meminta seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan untuk menahan diri dan tidak memperkeruh suasana.
Ia menekankan pentingnya mengikuti perkembangan informasi hanya melalui sumber resmi dari jajaran Syuriyah PBNU.
"Ikuti seluruh perkembangan hanya melalui informasi resmi yang disampaikan jajaran Syuriyah PBNU. Jangan terpengaruh kabar yang tidak jelas sumbernya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalah ini kepada Rais Aam dan para wakilnya.
"Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. Insya Allah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi," ujarnya.
Gus Ipul meyakinkan bahwa PBNU akan menyelesaikan dinamika internal ini melalui mekanisme organisasi yang sah dan dengan penuh kehati-hatian. Ia mengajak seluruh warga NU untuk menjaga suasana kondusif dan memperbanyak sholawat.
"Mari tetap menjaga suasana teduh. Perbanyak sholawat, jangan ikut menyebarkan kabar yang tidak pasti," pungkasnya.
Kabar mengenai permintaan pengunduran diri Gus Yahya mencuat setelah beredarnya risalah rapat harian Syuriyah PBNU. Dalam risalah tersebut, terdapat beberapa poin yang menjadi sorotan, antara lain terkait dengan narasumber dalam Akademi Kepemimpinan Nasional NU (AKN NU) yang dianggap terkait dengan jaringan Zionisme Internasional, tata kelola keuangan PBNU, serta dugaan pelanggaran terhadap Anggaran Rumah Tangga NU dan peraturan perkumpulan.(*)
