Anak Gorok Leher Ayah Kandung di Lampung, Pelaku Ditangkap di Gubuk Kebun Singkong
LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG SELATAN Rustam Efendi (37), pelaku pembunuhan terhadap ayah kandungnya, Marso (67), akhirnya diringkus Tim Gabungan Tekab Polda Lampung, Polresta Bandar Lampung, dan Opsnal Polsek Kedaton pada Sabtu, 22 November 2025, sekitar pukul 19.30 WIB.
Pelaku ditangkap di sebuah gubuk terpencil di tengah kebun singkong, Dusun Pal Putih, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, sekitar pukul 19.15 WIB.
Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, mengonfirmasi penangkapan tersebut. "Setelah mendapatkan informasi keberadaan pelaku, tim gabungan segera bergerak ke lokasi persembunyiannya. Pelaku atas nama Rustam Bin Alm. Marso berhasil diamankan tanpa perlawanan," ujarnya.
Saat penangkapan, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa sebilah golok yang digunakan pelaku untuk menggorok leher korban.
Pembunuhan tragis ini terjadi pada Jumat, 21 November 2025, sekitar pukul 09.30 WIB, di kediaman korban di Jalan Sri Kresna Bayur Gang Pendowo, Rajabasa Jaya, Rajabasa.
Insiden bermula saat korban mengajak pelaku untuk bekerja di kebun milik korban di Pesisir Barat.
"Pelaku menolak ajakan tersebut dengan marah-marah, lalu masuk kamar mengambil golok, dan mendorong paksa korban hingga terduduk sebelum melakukan penebasan ke arah leher korban," jelas Kapolsek.
Pihak kepolisian juga mengonfirmasi bahwa pelaku memiliki riwayat penyakit kejiwaan dan pernah menjalani pengobatan di RS Jiwa Kurungan Nyawa, seperti yang diungkapkan oleh keluarga dan anak korban, Yunus Setiawan.
Saat ini, pelaku telah dibawa ke Mapolsek Kedaton untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHPidana.
Sebelumnya, sebuah tragedi pembunuhan mengguncang Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
Korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka parah di bagian leher. Saksi mata, Aris Wahyudi, melihat pelaku melarikan diri ke arah belakang kampung menuju kawasan persawahan sambil membawa golok setelah kejadian.(*)



