Serangan Siber Lumpuhkan Bisnis Inggris, Kerugian Mencapai Rp 895 Triliun!

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Gelombang serangan siber menerjang Inggris, mengakibatkan kerugian fantastis bagi sektor bisnis. Dalam lima tahun terakhir, perusahaan-perusahaan di Negeri Ratu Elizabeth mengalami kerugian mencapai 44 miliar poundsterling, atau setara dengan Rp 895 triliun!
Data mengejutkan ini terungkap dari laporan perusahaan asuransi Howden, berdasarkan survei terhadap 905 pengambil keputusan TI sektor swasta Inggris yang dilakukan oleh YouGov pada September 2024.
Lebih dari separuh (52%) perusahaan swasta di Inggris mengaku menjadi korban setidaknya satu serangan siber selama periode tersebut.
.Rata-rata, setiap serangan mengakibatkan kerugian sebesar 1,9% dari total pendapatan perusahaan. Yang lebih mengkhawatirkan, perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari 100 juta poundsterling menjadi target utama para pelaku kejahatan siber.
Email yang telah diretas (20%) dan pencurian data (18%) menjadi modus serangan paling umum. Ironisnya, tingkat keamanan siber di Inggris masih terbilang rendah. Hanya 61% bisnis yang menggunakan perangkat lunak antivirus, dan 55% yang menggunakan firewall jaringan. Kurangnya sumber daya TI internal dan kendala biaya menjadi faktor utama penyebab rendahnya keamanan siber.
Sarah Neild, kepala ritel siber Inggris di Howden, mengungkapkan keprihatinannya. "Kejahatan siber terus meningkat, dengan pelaku kejahatan terus memanfaatkan kerentanan keamanan siber, terutama karena perusahaan semakin bergantung pada teknologi untuk operasional mereka," ujarnya.
Laporan ini menjadi peringatan serius bagi dunia bisnis di seluruh dunia. Meningkatnya ketergantungan pada teknologi menuntut peningkatan kewaspadaan dan investasi serius dalam sistem keamanan siber yang lebih handal.
Dilansir dari cnbcindonesia.com