Foto Narapidana Hisap Sabu di Lapas Kotabumi Menghebohkan, Diduga Ada Pembiaran Sistematis
Redaksi
LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG UTARA Sebuah foto yang beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang narapidana di Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, tengah asyik menghisap narkoba jenis sabu. Sabtu,(7/6/2025).
Foto tersebut diunggah dalam grup publik Facebook "Lampung Utara Bangkit Bersama" oleh sebuah akun anonim, yang menyebutkan bahwa pria tersebut adalah Alrado, yang akrab disapa Nando, dan diduga merupakan salah satu bandar di dalam Lapas.
Dalam keterangan foto tertulis, "Ini di Lapas Kotabumi Nama Alrado panggilan Nando salah 1 BD (bandar) di dalam Lapas." Berbagai komentar dari netizen langsung membanjiri unggahan tersebut, menunjukkan keheranan dan keprihatinan mereka.
"Jadi pekerjaan di Lapas tu khusnya Polpas ngapain," tulis akun peserta anonim 96. Komentar ini mencerminkan keheranan banyak netizen mengenai peran petugas Lapas dalam mengawasi para narapidana.
"Sumber kerusakan ini bukan para napi, tapi petugas lapas, mereka harus membina para napi tapi oleh pihak lapas para napi malah dimanfaatkan untuk menghasilkan pundi pundi yang akan dimakan anak istri oleh petugas lapas," tulis akun Ronggo Klebat. Komentar ini menunjukkan dugaan adanya pembiaran sistematis oleh pihak Lapas.
Jika dugaan tersebut benar, maka kasus ini bukan hanya soal kelalaian, tetapi masuk kategori pembiaran sistematis oleh pihak yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba. Lapas yang seharusnya menjadi tempat pembinaan, berubah menjadi tempat nyaman bagi para bandar untuk terus menjalankan bisnis haram.
"Tidak mungkin napi bisa mendapatkan sabu, apalagi dalam jumlah yang cukup untuk di edarkan, tanpa adanya keterlibatan pihak-pihak diluar," celoteh seorang netizen. Muncul juga dugaan adanya oknum petugas yang bermain mata, apakah ada "uang pelicin" yang membuat pengawasan bisa dilonggarkan.
Hingga saat ini, Kepala Lapas Kotabumi, Sudirman Jaya, belum bisa dikonfirmasi terkait beredarnya foto narapidana tersebut. Kasus ini semakin menambah daftar panjang masalah yang dihadapi oleh sistem peradilan dan pemasyarakatan di Indonesia, terutama dalam hal pemberantasan narkoba di dalam Lapas.(*)
