Masyarakat Lampung Timur Geruduk Kantor Bupati, Tuntut Pengunduran Diri dan Audit Dana Daerah

Masyarakat Lampung Timur Geruduk Kantor Bupati, Tuntut Pengunduran Diri dan Audit Dana Daerah
Koordinator Aksi Maradoni, Saat Memberikan Pernyataan Kepada Wartawan

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Aliansi Masyarakat Lampung Timur Menggugat menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Lampung Timur, menuntut pengunduran diri sang bupati karena dianggap gagal membawa perubahan positif bagi kabupaten tersebut.

Aksi ini juga menyuarakan sejumlah tuntutan terkait dugaan korupsi dan transparansi anggaran daerah. Senin (13/10/2025).

Maradoni, koordinator aksi, menyatakan dengan lantang di hadapan para demonstran.

"Kami menuntut Bupati Lampung Timur mundur! Beliau tidak becus memimpin pemerintahan dan hanya membuat masyarakat semakin menderita," serunya.

Selain menuntut pengunduran diri bupati, aliansi juga mendesak Kementerian Keuangan untuk menghentikan sementara transfer dana ke Kabupaten Lampung Timur. 

Mereka juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dana CSR BI yang melibatkan bupati Lampung Timur, saat menjadi anggota DPR RI Komisi XI

"Kami meminta KPK segera bertindak! Jangan biarkan uang rakyat dikorupsi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tegas Maradoni.

Aliansi juga menyoroti perlunya evaluasi terhadap Dana Bagi Hasil (DBH) yang diterima Kabupaten Lampung Timur dari Pemerintah Provinsi Lampung.

Bahkan, mereka mengancam akan mengajak masyarakat untuk berhenti membayar pajak jika dana tersebut hanya menjadi bancakan para pejabat korup.

Terkait proses tender pengadaan barang dan jasa, aliansi meminta aparat penegak hukum untuk mengawasi secara ketat, karena diduga kuat adanya praktik pengaturan tender oleh oknum pejabat. 

Mereka juga menuntut kesempatan yang sama bagi pelaku UMKM jasa konstruksi di Lampung Timur untuk mendorong pemerataan ekonomi.

Terakhir, aliansi meminta Bupati Lampung Timur untuk memberikan klarifikasi terkait oknum bernama Mahfud yang diduga mencatut nama bupati untuk menekan dan mengintimidasi instansi atau OPD terkait pengadaan barang dan jasa.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pihak yang menerima aksi demonstrasi karena cuaca hujan.

Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, telah dihubungi melalui sambungan telepon dan WhatsApp pribadi, namun tidak memberikan respons, meskipun pesan WhatsApp telah dibaca.(*)