Kapal Raib di Lampung Timur, Pria Depresi Jadi Dalang, Massa Nyaris Mengamuk

Kapal Raib di Lampung Timur, Pria Depresi Jadi Dalang, Massa Nyaris Mengamuk
Tim gabungan Pangkalan Kapal dan Polsek Labuhan Maringgai /ist

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Aksi pencurian kapal nelayan di perairan Lampung Timur pada Rabu (22/10/2025) lalu berhasil digagalkan berkat kesigapan tim gabungan dari Pangkalan Kapal 1005 Labuhan Maringgai dan Pangkalan Kapal 1007 Kuala Penet Ditpolairud Polda Lampung. 

Pelaku, seorang pria berinisial FH (29), warga Kecamatan Labuhan Maringgai, diduga kuat mengalami depresi selama hampir enam tahun terakhir.

Menurut seorang warga yang enggan disebutkan namanya, "Pelakunya ini depresi sudah hampir lebih kurang enam tahun," ujarnya. Jumat (24/10/2025), menambahkan bahwa kondisi FH sudah menjadi perhatian warga sekitar.

Kejadian bermula ketika seorang nahkoda kapal mendapati kapalnya hilang dari Pelabuhan Muara Gading Mas pada pukul 05.00 WIB. Laporan kehilangan tersebut segera diteruskan ke Pangkalan Kapal 1005 Labuhan Maringgai, yang langsung bergerak cepat melakukan penyisiran.

"Kami menerima laporan dan segera melakukan pengejaran," ungkap seorang anggota Pangkalan Kapal 1005 Labuhan Maringgai. "Setelah dua jam, kami berhasil menemukan kapal beserta pelaku di tengah laut."

Penangkapan FH diwarnai ketegangan. Massa yang terdiri dari warga dan nelayan yang berkumpul di Pantai Kerang Mas, Muara Gading Mas, menunjukkan emosi yang memuncak. 

Aparat kepolisian dengan sigap mengamankan pelaku melalui jalur pantai Kerang Emas untuk menghindari amukan massa yang mungkin terjadi.

Kapolsek Labuhan Maringgai dengan tegas mengimbau, "Kami mengimbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak kepolisian."

Berkat koordinasi yang baik, situasi berhasil dikendalikan dan pelaku berhasil dibawa ke Mapolsek Labuhan Maringgai. Untuk penyidikan lebih lanjut, FH kemudian dibawa ke Direktorat Polair Polda Lampung di Teluk Betung dengan pengawalan ketat.

Pihak kepolisian memastikan bahwa pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku dan mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga situasi kondusif. 

Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat dugaan depresi yang dialami pelaku. Pihak berwajib akan mendalami lebih lanjut motif pelaku dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil.(")