Antusiasme Warga Pringsewu Tinggi, Lebih dari 50 Persen Pekon Daftarkan Koperasi Merah Putih dalam Dua Bulan

Antusiasme Warga Pringsewu Tinggi, Lebih dari 50 Persen Pekon Daftarkan Koperasi Merah Putih dalam Dua Bulan
Plt. Kepala Dinas Koperindag Pringsewu, Sulistiyo Ningsih

LAMPUNGKU.ID, PRINGSEWU Semangat warga Pringsewu dalam menyambut program Koperasi Merah Putih semakin membara. Dalam waktu kurang dari dua bulan sejak sosialisasi pertama, lebih dari setengah pekon di daerah ini telah menunjukkan antusiasme dengan mendaftar pembentukan koperasi secara mandiri melalui platform resmi pemerintah.

Plt. Kepala Dinas Koperindag Pringsewu, Sulistiyo Ningsih, mengungkapkan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata dukungan masyarakat terhadap kebijakan ekonomi desa berbasis koperasi. 

'Respons masyarakat luar biasa. Mereka tidak hanya hadir saat sosialisasi, tapi juga aktif menyelenggarakan musyawarah desa dan langsung mendaftar. Capaian pendaftar sudah lebih dari 50 persen,” ujarnya di Pringsewu, Senin (19/5/2025).

Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi kendaraan strategis bagi warga desa untuk mengelola potensi lokal dan memperkuat daya saing ekonomi secara kolektif. Melalui koperasi ini, warga dapat berkolaborasi meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi desa secara berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Pringsewu pun tak tinggal diam. Mereka telah bergerak cepat menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional guna membangun fondasi ekonomi desa yang kuat dan mandiri.

“Alhamdulillah, untuk Kabupaten Pringsewu, sosialisasi telah mencapai 100 persen di sembilan kecamatan,” tambah Sulistiyo. 

Selain itu, proses musyawarah desa khusus (Musdesus) juga sudah berjalan dengan baik, mencapai lebih dari 90 persen dari total 131 pekon dan kelurahan.

Saat ini, Pemkab Pringsewu menargetkan seluruh pekon segera memfinalisasi proses legalisasi koperasi melalui notaris, agar koperasi dapat segera beroperasi secara resmi dan menjadi tulang punggung ekonomi bagi warga desa. (*)