Satelit Lampung-1: Revolusi Pertanian Dimulai, Produktivitas Petani Diprediksi Meroket!

Satelit Lampung-1: Revolusi Pertanian Dimulai, Produktivitas Petani Diprediksi Meroket!
Foto Istimewa

LAMPUNGKU.ID, BANDAR LAMPUNG Dunia pertanian di Lampung siap memasuki era baru dengan peluncuran Satelit Lampung-1. Inisiatif ambisius ini, yang didukung penuh oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lampung dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, menjanjikan modernisasi pertanian, peningkatan ketahanan pangan, serta kesiapsiagaan terhadap bencana di seluruh wilayah.

Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Lampung, Gilang Ramadhan, yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke Tiongkok, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan revolusioner Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. 

Menurutnya, kolaborasi dengan perusahaan satelit luar angkasa terkemuka seperti Star Vision Aerospace Ltd dan Oriental Maritim Space Port Shandong akan membawa perubahan signifikan bagi sektor pertanian Lampung.

"Satelit Lampung-1 ini adalah langkah bersejarah untuk pertanian modern kita," tegas Gilang. Kamis, (29/5/2025).

"Teknologi hyperspectral yang canggih ini akan membantu petani mengelola lahan secara lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti yang telah terbukti di Tiongkok," imbuhnya.

Satelit yang rencananya akan diluncurkan dari perairan Lampung pada tahun ini, akan memiliki kemampuan untuk memprediksi cuaca secara akurat, mengukur kelembapan tanah, mendeteksi tingkat klorofil tanaman, hingga mengidentifikasi potensi serangan hama. 

"Dengan teknologi ini, produktivitas hasil panen diharapkan meningkat sebesar 20-30 persen, sementara penggunaan pupuk dan pestisida dapat dikurangi secara signifikan," jelasnya.

Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menambahkan, "Dengan Satelit Lampung-1, kita tidak lagi mengandalkan intuisi semata. Kita beralih ke data nyata yang akurat, sehingga pembangunan menjadi lebih tepat sasaran, efisien, dan berorientasi masa depan."

Selain fokus pada peningkatan pertanian, program ini juga menekankan pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pemprov Lampung berencana mengirimkan 100 generasi muda Lampung ke Tiongkok untuk mengikuti pelatihan intensif tentang penginderaan jauh dan sistem komunikasi satelit.

"Tujuan utama kita adalah agar SDM lokal mampu mengelola, menganalisis, dan memanfaatkan data satelit secara mandiri," ujar Rahmat Mirzani Djausal. 

"Mulai dari penanggulangan bencana hingga pengaturan tata ruang, semua akan dilakukan dengan presisi yang lebih tinggi."

Satelit Lampung-1 juga diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mitigasi bencana. Kemampuan deteksi dini terhadap banjir, kebakaran lahan, dan tanah longsor akan meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi dampak buruk yang mungkin terjadi. 

Selain itu, pengawasan terhadap kawasan konservasi, perambahan hutan, serta zonasi tata kota juga akan menjadi lebih akurat dan efisien.

Dengan peluncuran Satelit Lampung-1, Lampung tidak hanya memajukan sektor pertaniannya, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan ekosistem riset luar angkasa pertama di Indonesia. Inisiatif ini melibatkan perguruan tinggi dan mitra industri, menandai babak baru dalam inovasi dan teknologi di tanah air. (*)