Monumen 1 Abad NU Diresmikan di Sidoarjo: Hadiah untuk Santri dan Pengingat Sejarah Perjuangan Bangsa

Monumen 1 Abad NU Diresmikan di Sidoarjo: Hadiah untuk Santri dan Pengingat Sejarah Perjuangan Bangsa
Monumen 1 Abad NU di Sidoarjo / Foto Net

LAMPUNGKU.ID, JAWA TIMUR Monumen 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) telah resmi didirikan di Kabupaten Sidoarjo, bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025. 

Monumen ini menjadi simbol penghormatan atas peran besar NU dan pesantren dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sidoarjo, KH Zaenal Abidin, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dalam membangun monumen tersebut. 

Menurutnya, monumen yang dilengkapi taman tematik NU ini adalah bentuk penghargaan atas kontribusi ulama dan santri, terutama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Ini adalah hadiah besar bagi para ulama, santri, dan seluruh warga NU. Kabupaten Sidoarjo memiliki sejarah panjang dalam dunia pesantren dan pergerakan nasional,"ujar KH Zaenal saat peresmian Monumen 1 Abad NU, Rabu (22/10/2025).

KH Zaenal juga menyoroti posisi strategis Kabupaten Sidoarjo dalam sejarah pergerakan pesantren di Indonesia, terutama keberadaan Pondok Pesantren Siwalan Panji. 

"Dari Siwalan Panji lahir tokoh besar seperti Mbah Kholil Bangkalan, Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, hingga pendiri Pondok Modern Gontor. Sangat pantas jika peringatan 1 Abad NU ditandai dengan monumen di Sidoarjo,"jelasnya. 

Ia menambahkan bahwa monumen ini tidak hanya penting secara simbolis, tetapi juga sebagai pusat edukasi sejarah perjuangan santri dan NU di masa mendatang. 

"Semoga ini bisa jadi pengingat bahwa perjuangan santri belum selesai. Kita punya tanggung jawab menjadikan Indonesia sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,"pungkasnya.

Tokoh masyarakat Sidoarjo, Sullamul Hadi Nurmawan, yang akrab dipanggil Gus Wawan, juga menyampaikan pendapatnya. 

"Monumen ini layak didirikan di sini, karena ada momen bersejarah peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama. Momen tersebut menjadi simbol bahwa NU telah memberikan begitu banyak untuk bangsa. NU tidak pernah menagih apapun, hanya menginginkan Indonesia terus maju,"kata Gus Wawan.

Gus Wawan menambahkan, Sidoarjo sangat layak menjadi tempat lahirnya santri-santri luar biasa. Tokoh besar seperti Mbah Hasyim Asy'ari pun pernah mondok di Buduran. Sidoarjo bukan sekadar wilayah, tetapi bagian penting dari sejarah besar NU. 

Ia juga menegaskan bahwa Sidoarjo adalah kota yang menuju metropolis dengan ruh kesantrian yang tetap tinggi. 

"Santri itu tegas, penuh cinta, dan kasih sayang, nilai-nilai itu yang terus hidup di tengah masyarakat Sidoarjo,"tutupnya.

Monumen 1 Abad NU diharapkan menjadi ikon baru Kabupaten Sidoarjo yang dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkontribusi bagi bangsa dan negara dengan semangat keislaman dan keindonesiaan.(*)