Sentuhan Seribu Asa: Membangun Masa Depan Sehat Balita di Kepulauan Seribu Melalui Program PHE OSES

Sentuhan Seribu Asa: Membangun Masa Depan Sehat Balita di Kepulauan Seribu Melalui Program PHE OSES
Situasi Program Seribu Asa di Kepulauan Seribu

LAMPUNGKU.ID, JAKARTA Di tengah hamparan gugusan kepulauan yang indah dan menakjubkan, terdapat sebuah harapan yang terus menyala untuk masa depan anak-anak di Kepulauan Seribu. Harapan tersebut terwujud dalam sebuah program yang diberi nama "Seribu Asa," yang digagas dan dijalankan oleh Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES). Program ini hadir sebagai jawaban konkret terhadap permasalahan kesehatan yang masih membayangi anak-anak di daerah tersebut, terutama terkait stunting— kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis.

Sejak awal tahun 2023, "Seribu Asa" telah menunjukkan komitmen besar dalam memperbaiki kualitas hidup balita dan ibu-ibu hamil, terutama di Kelurahan Pulau Kelapa dan Harapan. Kegiatan yang dilakukan tidak sebatas pemberian asupan gizi semata, tetapi lebih dari itu, program ini menyentuh aspek pendidikan dan pemberdayaan keluarga, menjadikan anak-anak sebagai fokus utama untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah dan sehat.

Gadis, Person in Charge (PIC) Seribu Asa di Pulau Kelapa, menyampaikan bahwa selama pelaksanaan tahun pertama, program ini secara khusus fokus pada pemberian makanan utama (PMU) kepada 36 anak yang didiagnosa mengalami stunting. Melalui pemberian susu dan vitamin secara rutin, sebagian besar anak menunjukkan perkembangan yang positif dan berhasil keluar dari kondisi kurang gizi tersebut. Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2024, target program diperluas dengan fokus pada 17 anak yang masih dalam pemantauan, sekaligus mengembangkan berbagai kegiatan pendukung yang lebih menyeluruh.

"Alhamdulillah, dengan pemberian susu dan vitamin, beberapa anak lulus dengan dua kategori yaitu usianya sudah 5 tahun dan tingginya sudah sesuai dengan tumbuh kembangnya dan pada 2024 sisa anak tinggal 17 anak," ungkap Gadis 

"Satu kegiatan tetap sama yaitu pemberian makanan utama, yang kedua kelas Montessori dan kelas ketiga yaitu pencegahan stunting terhadap ibu hamil,"jelasnya.

Tahun kedua, keberadaan "Seribu Asa" semakin lengkap dengan menghadirkan tiga kegiatan utama. Yang pertama adalah pemberian makanan utama yang bergizi seimbang dan sesuai resep ahli gizi. Program ini dirancang tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan kalori harian, tetapi juga memastikan terpenuhinya zat-zat penting seperti zat besi, Vitamin A, dan lain-lain yang penting bagi pertumbuhan anak. Kedua, yaitu kegiatan kelas Montessori yang bersifat menyenangkan sekaligus edukatif. Melalui metode ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang aspek kognitif dan motorik, tetapi juga mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan rasa percaya diri mereka.

"Ada kegiatan mewarnai, belajar memakai baju sendiri,memakai kaos kaki sendiri, berjalan di garis lurus dan melompat lompat.

Gadis juga menjelaskan, sebelum mengikuti kelas Montessori dilakukan tes kemampuan anak dengan menyesuaikan usia anak.

"Jadi awal kelas Montessori kami melakukan tes kemampuan anak seperti kemampuan memegang pensil, menggaris lurus, zigzag dan membuat lingkaran sebelum melakukan kelas Montessori selanjutnya,"jelasnya.

Kelas Montessori ini melibatkan orang tua secara aktif, sehingga mereka turut belajar bagaimana mendukung dan melengkapi proses tumbuh kembang buah hati mereka. Kegiatan yang dilakukan antara lain mewarnai, belajar memakai baju sendiri, berjalan mengikuti garis lurus, serta melompat-lompat di tempat. Semua aktivitas tersebut dirancang agar anak-anak merasa nyaman dan senang, sehingga proses belajar menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus bermanfaat.

Selain itu, program ini juga memberikan perhatian khusus pada ibu hamil. Pendidikan dan pencegahan stunting dilakukan melalui berbagai sosialisasi dan konsultasi yang menekankan pentingnya nutrisi selama kehamilan, serta pola hidup sehat sejak dini. Dengan langkah ini, diharapkan generasi penerus di Kepulauan Seribu dapat tumbuh dengan sehat, cerdas, dan penuh potensi.

Juliani, seorang ibu dari anak berusia lima tahun bernama Fatan, menjadi salah satu saksi nyata keberhasilan program ini. Dengan haru dan penuh rasa syukur, ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PHE OSES atas bantuan yang luar biasa. "Alhamdulillah, berat badan Fatan sudah naik dan tinggi badannya pun sudah sesuai usianya. Saya sangat bersyukur dan berharap program ini terus berlanjut agar lebih banyak anak yang bisa merasakan manfaatnya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Keberhasilan "Seribu Asa" tidak sekadar data statistik atau angka—lebih dari itu, adalah cerita nyata tentang perjuangan keluarga, kerjasama pihak pelaksanaan, dan dukungan komunitas yang solid. Sentuhan kecil berupa pemberian gizi dan pendidikan, mampu mengubah masa depan anak-anak di Kepulauan Seribu menjadi lebih sehat, cerah, dan penuh harapan. Program ini menjadi contoh nyata bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada sumber daya besar, tetapi juga pada ketulusan dan kepedulian yang tulus dari semua pihak.

Aksi nyata seperti ini membuktikan bahwa kerja keras dan cinta terhadap generasi penerus bisa membawa perubahan besar. Kepulauan Seribu yang dikenal dengan keindahan alamnya, kini juga mulai dikenal sebagai kawasan yang peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan anak-anaknya. Dengan semangat "Seribu Asa," kesinambungan program ini diharapkan tidak hanya menjadi harapan semata, tetapi juga nyata mewujudkan dalam tumbuh kembang anak-anak yang sehat, cerdas, dan penuh keberanian untuk menyongsong masa depan gemilang, di mana mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang berdedikasi bagi kemajuan Kepulauan Seribu dan Indonesia.(*)