Mundurnya Noverisman Subing: Isyarat Ketidakpuasan Terhadap Kepemimpinan PKB Lampung

LAMPUNGKU.ID, BANDAR LAMPUNG Mantan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lampung, Noverisman Subing, akhirnya angkat bicara mengenai keputusannya untuk mundur dari partai yang telah membesarkan namanya. Politisi senior yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Lampung Timur ini menjelaskan bahwa langkahnya tersebut diambil karena ketidakcocokan dengan kepemimpinan Chusnunia Chalim, yang akrab disapa Nunik.
"Saya bukan dipecat, tetapi saya mengundurkan diri," tegas Noverisman. Dalam wawancara tersebut, dia mengungkapkan keprihatinan tentang praktik pengutamaan keluarga dalam penyusunan calon anggota legislatif (Caleg). Menurutnya, kepemimpinan Nunik tidak lagi memberikan perhatian pada kapasitas dan kualitas para kader yang telah berjuang untuk partai. Alih-alih, keputusan-keputusan penting justru diambil dengan mempertimbangkan kepentingan keluarga dan kroni.
Contoh konkret dari hal ini terlihat ketika Nunik mengusung iparnya sebagai caleg DPRD Lampung untuk Dapil 8, meski ditentang oleh sejumlah Kiyai dan kader lainnya. "Seluruh nomor strategis diisi oleh keluarganya," ungkap Noverisman.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti pola pencalonan dalam Pilkada yang dinilainya tidak berdasarkan kapasitas, namun lebih kepada faktor biologis. "Calon-calon bupati yang diturunkan adalah 'Bupati kandungan'," sindir Noverisman, menegaskan bahwa pengutamaan hubungan darah lebih diutamakan daripada kemampuan.
Noverisman juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap proses pemecatan Caleg DPRD Lampung, Binti Amanah, yang dinilai tergesa-gesa. Komunikasi yang buruk dalam partai membuat Binti merasa terabaikan, "Dia mengaku tidak pernah diajak komunikasi oleh partai soal pemecatan," jelas Noverisman.
Dia menilai, tindakan pemecatan yang dilakukan terasa janggal dan tidak transparan, karena hak-hak kader untuk mengajukan keberatan tidak dipenuhi. "Karena belum sempat mengajukan keberatan, sudah ada proses PAW," ungkapnya.
Kanjeng Nover, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa keputusan untuk mundur diambil pada 6 Agustus 2024. "Saya tidak sejalan dengan kepemimpinan yang otoriter dan lebih mementingkan keluarga," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media telah berusaha mengonfirmasi keterangan tersebut kepada Ketua DPW PKB Lampung, Nunik. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena Nunik enggan memberikan tanggapan, hanya melambaikan tangan saat ditemui dalam acara halal bihal DPW PKB beberapa waktu lalu.
Keputusan Noverisman Subing untuk mundur menandakan ada masalah mendalam di internal PKB, yang perlu disikapi dengan serius oleh para pemimpin partai untuk menjaga kepercayaan kader dan pendukung.(*)