Lampung Siaga Satu! Ancaman Gempa Megathrust Mengintai, Rapat Koordinasi Digelar untuk Mitigasi Tsunami Dahsyat

Lampung Siaga Satu! Ancaman Gempa Megathrust Mengintai, Rapat Koordinasi Digelar untuk Mitigasi Tsunami Dahsyat
Rapat dipimpin Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Edy Prakoso, dan diikuti oleh BMKG, BPBD, TNI, Polri, serta berbagai pemangku kepentingan

LAMPUNGKU.ID, BANDAR LAMPUNG Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Republik Indonesia menggelar rapat koordinasi penanggulangan bencana di Lampung, menyusul ancaman gempa bumi megathrust dan tsunami yang berpotensi melanda wilayah tersebut. 

Rapat ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga unsur TNI dan Polri.

Megathrust, ancaman nyata berupa gempa bumi dahsyat yang memicu tsunami akibat pergeseran lempeng di bawah laut, menjadi perhatian utama. Selat Sunda, yang berbatasan langsung dengan Lampung, diidentifikasi sebagai wilayah yang sangat berpotensi mengalami bencana ini.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Edy Prakoso, menekankan pentingnya kesiapsiagaan untuk meminimalkan dampak terburuk jika bencana benar-benar terjadi. 

"Basarnas merencanakan kesiapan untuk kontingensi karena Lampung ini juga berpotensi terjadinya megathrust. Kami menyusun rencana bagaimana dari Pemda Provinsi dan stakeholder seperti TNI Polri punya satu kesepakatan tindak lanjut jika terjadi kedaruratan di Lampung," ujarnya saat rapat di Swiss-Belhotel, Kamis (30/10/2025) dikutip dari Rilis.Id 

Meski waktu pasti terjadinya gempa megathrust tidak dapat diprediksi, Mayjen Edy Prakoso menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci. 

"Kalau bicara bencana, itu BMKG yang bisa menjawab, tetapi sifatnya hanya informasi. Terkait bencana itu kapan terjadi, kapan dan di mana, tidak ada satupun yang bisa memastikan," jelasnya. 

"Tapi kita menyiagakan dan mengedukasi masyarakat apabila hal itu terjadi, tujuannya untuk memperkecil timbulnya korban bencana," imbuhnya.

Kepala BPBD Lampung, Rudy Syawal, menambahkan bahwa lima kabupaten/kota di Lampung, yaitu Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat, dan Bandar Lampung, sangat rentan terhadap ancaman tsunami. 

"Kami sudah koordinasi dengan BNPB soal ancaman itu dan menyusun berbagai upaya penguatan masyarakat, terutama di wilayah pesisir Lampung. Termasuk membentuk desa-desa tangguh bencana," kata Rudy.

Rudy juga mengingatkan bahwa potensi tsunami akibat megathrust bisa serupa dengan tsunami yang terjadi pada Desember 2018 lalu akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. 

"Ancamannya terutama di pesisir, seperti pada tsunami 2018 yang sudah terdampak. Ancaman megathrust ini juga lebih mengarah pada wilayah pesisir. Maka upaya edukasi terus kami lakukan," pungkasnya.(*)