Gencatan Senjata Terancam! Israel Tembak Mati Warga Sipil di Gaza, PBB Mengecam

Gencatan Senjata Terancam! Israel Tembak Mati Warga Sipil di Gaza, PBB Mengecam
Foto Ilustrasi Tentara Israel / Foto Net

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG Enam warga Palestina dilaporkan tewas ditembak oleh pasukan Israel saat memeriksa rumah mereka di Shujaiya, Gaza Timur, pada hari Selasa (14/10/2025).

Insiden ini terjadi di tengah gencatan senjata yang baru disepakati dengan Hamas sejak 10 Oktober lalu.

Menurut laporan WAFA, serangan tersebut dilakukan oleh pesawat tak berawak Israel. Militer Israel mengklaim bahwa pasukannya melepaskan tembakan setelah warga Palestina mendekati "garis kuning" yang menjadi batas penarikan pasukan Israel sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata yang diinisiasi oleh Presiden AS Donald Trump.

Al Jazeera juga melaporkan adanya serangan serupa di Khan Younis yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang rapuhnya kesepakatan gencatan senjata tersebut.

Meskipun gencatan senjata telah dimulai, pasukan Israel belum sepenuhnya menarik diri dari seluruh wilayah di Jalur Gaza, melainkan hanya mundur hingga batas tertentu.

Menanggapi kejadian ini, Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyampaikan kecaman keras atas berlanjutnya pembunuhan warga Palestina oleh Israel.

"Sekali lagi: Gencatan senjata menurut Israel = 'kamu berhenti, aku tembak.' Menyebutnya 'damai' merupakan penghinaan sekaligus pengalihan perhatian," tulis Albanese di akun X pribadinya.

Ia juga menyerukan keadilan, sanksi, divestasi, dan boikot untuk mengakhiri pendudukan, apartheid, dan genosida, serta meminta pertanggungjawaban atas setiap kejahatan yang terjadi.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump tetap optimis bahwa kesepakatan gencatan senjata ini akan membawa "perdamaian abadi" di Timur Tengah. Trump baru saja mengunjungi Israel dan bertemu dengan para pemimpin negara Arab dan Muslim di Mesir untuk membahas dukungan terhadap kesepakatan ini.

Pada hari Senin (13/10/2025), Israel membebaskan 250 tahanan Palestina dengan hukuman panjang dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak 7 Oktober 2023.

Sebagai imbalan, Hamas membebaskan 20 sandera yang masih hidup dan empat jenazah sandera, namun 24 jenazah sandera lainnya belum diserahkan.

Warga Palestina yang dibebaskan mengungkapkan bahwa mereka mengalami pemukulan dan penghinaan selama penahanan. Saat ini, masih ada lebih dari 10.000 warga Palestina yang mendekam di penjara Israel secara ilegal.(*)