Bupati Lampung Timur Canangkan Program '10 Desa Migran Emas' Demi Perlindungan dan Pemberdayaan PMI Perempuan

Bupati Lampung Timur Canangkan Program '10 Desa Migran Emas' Demi Perlindungan dan Pemberdayaan PMI Perempuan
Bupati Canangkan Program '10 Desa Migran Emas' / Foto Humas Pemkab Lamtim

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Dalam langkah inovatif demi perlindungan dan pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya perempuan, Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, meluncurkan program "10 Desa Migran Emas". Acara peresmian yang dilaksanakan di Balai Desa Bandaragung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kamis (8/5/2025), mendapatkan perhatian besar dari masyarakat dan perangkat desa setempat.

"Saat kampanye, saya berjanji akan memperjuangkan nasib PMI, terutama dari Lampung Timur. Terlebih lagi mayoritas dari mereka adalah perempuan. Sebagai perempuan pula, ini merupakan cita-cita besar saya," ungkap Ela penuh semangat di hadapan warga.

Menurut Ela, Lampung Timur adalah daerah dengan jumlah pemberangkatan pekerja migran tertinggi di Provinsi Lampung. Oleh sebab itu, perhatian lebih diperlukan untuk mengatasi pemberangkatan non-prosedural yang masih marak terjadi. "Ini adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama, khususnya oleh Dinas Tenaga Kerja. Kami bertekad untuk meminimalkan risiko yang dihadapi calon PMI," katanya.

Sebagai langkah awal, ditunjuk 10 desa percontohan untuk mendata calon pekerja migran di wilayah mereka. Selain itu, Pemda Lampung Timur akan memberikan pelatihan literasi dasar dan keterampilan bagi calon PMI guna menghindari risiko perdagangan orang.

Pemerintah daerah juga akan menyediakan pendamping hukum bagi PMI untuk menghadapi berbagai kendala, seperti gaji yang tidak dibayarkan atau penipuan. 

Ela menekankan pentingnya kesiapan mental bagi calon PMI karena konsekuensi meninggalkan keluarga hingga tiga tahun.

Lebih dari itu, pemerintah daerah berkomitmen memberdayakan purna PMI melalui pelatihan ekonomi, sehingga mereka dapat mengelola hasil kerja di luar negeri menjadi modal usaha yang produktif. 

"Kami ingin mereka mampu mengubah hasil kerasnya bekerja di luar negeri menjadi peluang usaha yang berkelanjutan," pungkas Bupati Ela.(*)