Polres Lampung Timur Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Polres Lampung Timur Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi
Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati, dan dihadiri oleh Dandim 0429/Lamtim Letkol Inf Danang Setiaji, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Ahmad Zainudin, Kepala BPBD Tabrani Hasyim

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Polres Lampung Timur menggelar apel kesiapsiagaan tanggap bencana di Lapangan Satya Haprabu, Rabu (5/11/2025), sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi peningkatan bencana hidrometeorologi seiring datangnya musim hujan. 

Apel kesiapsiagaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi potensi.

Sinergi antara pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat diharapkan mampu meminimalkan dampak buruk bencana dan melindungi keselamatan warga.

Apel dipimpin langsung oleh Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati, dan dihadiri oleh Dandim 0429/Lamtim Letkol Inf Danang Setiaji, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Ahmad Zainudin, Kepala BPBD Tabrani Hasyim, serta sejumlah kepala OPD dan unsur terkait lainnya. 

Kehadiran para pemangku kepentingan ini menandakan sinergi lintas sektoral yang solid dalam menghadapi ancaman bencana.

Dalam amanatnya, Kapolres AKBP Heti Patmawati menekankan pentingnya kesiapan seluruh personel dan stakeholder. Kegiatan ini adalah pengecekan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam. 

"Kami harapkan sinergi yang sigap, cepat, dan tepat dari seluruh pihak demi keamanan dan keselamatan masyarakat," ujarnya.

Kapolres juga menyampaikan data dari BNPB yang mencatat ribuan bencana alam telah terjadi di Indonesia hingga 19 Oktober 2025, menimbulkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang signifikan. 

"Dampak bencana alam tidak hanya korban jiwa dan kerugian ekonomi, tetapi juga trauma psikologis dan gangguan kehidupan sosial. Langkah strategis, responsif, dan berkesinambungan sangat dibutuhkan," imbuhnya.

AKBP Heti mengingatkan bahwa BMKG memprediksi puncak musim hujan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. 

Fenomena La Nina yang diprediksi terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026, meski lemah, tetap harus diwaspadai karena dapat meningkatkan curah hujan di atas normal.

Dandim 0429/Lampung Timur Letkol Inf Danang Setiaji menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. TNI bersama Polri dan seluruh elemen pemerintah siap bersinergi dalam mitigasi dan penanganan bencana. 

"Kesiapan dan koordinasi di lapangan adalah kunci agar penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat," tegasnya.

Dandim juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan melaporkan potensi bahaya. 

Kami mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta segera melapor jika melihat potensi bahaya. 

"Pencegahan adalah bentuk tanggap bencana yang paling efektif," pungkas Letkol Danang.(*)