Dari Pesantren ke Panggung Kabinet, Deretan Menteri Alumni Pesantren Mengukir Jejak di Pemerintahan Prabowo!

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Pemerintah Indonesia baru saja memperingati Hari Santri Nasional yang ke-10 pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Momen ini menjadi semakin istimewa dengan hadirnya sejumlah tokoh alumni pesantren yang kini menduduki posisi penting dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Tema Hari Santri tahun ini, 'Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia', sangat relevan dengan peran para santri saat ini," ujar seorang pejabat Kementerian Agama RI.
"Mereka tidak hanya menjadi benteng moral bangsa, tetapi juga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata di kancah global."
Lantas, siapa saja para menteri yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren ini? Mari kita simak:
1. Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN): Masa kecilnya di Kudus diwarnai dengan pendidikan agama yang kuat.
Ia pernah mengenyam pendidikan di MI Miftahut Tholibin Mejobo, MTs Qudsiyyah Kauman Menara Kudus, hingga SMA NU Al-Ma'ruf, Kudus.
2. Cak Imin (Muhaimin Iskandar), Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Politisi kawakan ini juga memiliki akar pendidikan pesantren yang kuat.
Ia belajar di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Jombang, sebelum melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1, Jombang.
"Pendidikan pesantren telah membentuk karakter saya dan memberikan bekal berharga dalam berkiprah di masyarakat dan pemerintahan,"ungkap Cak Imin.
3. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Sosial: Menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini merupakan lulusan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dan Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.
4. Nasaruddin Umar, juga merupakan salah satu menteri Kabinet Merah Putih yang mengenyam pendidikan pesantren.
Ia pernah menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Ujung, Bone. Kemudian melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang.
5. Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan: Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat.
Kehadiran para menteri alumni pesantren ini diharapkan dapat membawa warna baru dalam pemerintahan, dengan mengedepankan nilai-nilai agama dan kearifan lokal dalam setiap kebijakan yang diambil.(*)