Harga Singkong Anjlok 75%, Petani Lampung Timur Ancam Demo!

Harga Singkong Anjlok 75%, Petani Lampung Timur Ancam Demo!
Puluhan Petani Singkong,Acam Akan Berdemo Anjloknya Harga Singkong

LAMPUNGKU.ID, LAMPUNG TIMUR Keprihatinan mendalam menyelimuti para petani singkong di Kabupaten Lampung Timur. Harga singkong, komoditas andalan Bumi Tuwah Bepadan, terjun bebas hingga 75% dalam beberapa waktu terakhir.  

Kondisi ini memaksa puluhan perwakilan petani untuk menggelar pertemuan darurat di Desa Rajabasa Batanghari, Sukadana, pada 10 Desember 2024.

"Harga singkong jatuh drastis! Dari Rp1.400 – Rp1.500 per kilogram, kini hanya Rp700 – Rp800 per kilogram," keluh Pak Muh, petani dari Desa Rantau Jaya Udik 2. 

 "Belum lagi potongan yang mencapai 30%! Biaya produksi jauh lebih besar daripada pendapatan yang kami peroleh. Ini sangat memberatkan kami," tambahnya kepada Lampungku.Id

Sentimen serupa disampaikan petani lainnya. Dilema berat tengah mereka hadapi. Di satu sisi, kebutuhan ekonomi keluarga mendesak; biaya sekolah anak dan kebutuhan hidup lainnya harus tetap terpenuhi. Di sisi lain, panen singkong yang mereka hasilkan justru merugi.

Pertemuan tersebut menghasilkan tiga tuntutan utama:

Pertama Intervensi Pemerintah: Para petani meminta pemerintah daerah, provinsi, dan pusat untuk segera mencari solusi mengatasi anjloknya harga singkong.

Kedua Rapat Dengar Pendapat (RDP): Mereka mendesak DPRD Kabupaten dan Provinsi Lampung Timur untuk segera menggelar RDP dengan melibatkan perwakilan petani singkong.

Ketiga Stabilisasi Harga dan Potongan:Para petani meminta para pengusaha pabrik singkong untuk menstabilkan harga dan mengurangi potongan pembelian.

Ancaman aksi demonstrasi pun dilontarkan jika tuntutan tersebut tak kunjung dipenuhi.  

"Jika tidak ada solusi dan realisasi yang nyata, kami ribuan petani singkong di Lampung Timur akan turun ke jalan untuk melakukan aksi," tegas perwakilan petani. 

Ancaman ini menjadi sinyal kuat atas keputusasaan para petani yang berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah konkrit untuk menyelamatkan mata pencaharian mereka.